Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Hati Seorang Penulis Kristen

"Mengapa semua cerita Anda mencerminkan keyakinan Anda?" Ini merupakan pertanyaan umum bagi seorang penulis inspirasional.

Apakah Anda pernah merasa penasaran mengapa Mary Higgis Clark terus saja menulis ketegangan yang mengagumkan semacam itu? Tanyakan kepada Stephen King, mengapa ia memimpikan begitu banyak dongeng horor. Bertanyalah kepada Danielle Steele, mengapa ia terus menulis buku drama romantis. Mengapa J.K. Rowling merasa seperti di rumah sendiri dalam dunia penyihir, sulap, dan makhluk-makhluk aneh dan misterius lainnya?

Gambar: Hati Seorang Penulis

Tanyakan kepada penulis mana pun dalam genre apa pun, mengapa mereka menulis semua tulisan tersebut. Kemungkinan, Anda akan mendapatkan jawaban yang kurang lebih sama. Mereka menuliskan apa yang mereka pikirkan, apa yang familier dengan mereka, dan apa yang sangat mereka sukai.

Mereka Menulis dari Hati

Di dunia tempat kebanyakan bentuk hiburan, termasuk industri cetak, telah menjadi semakin condong kepada percabulan ini. Beberapa penulis masih memilih untuk menulis novel bagi pasar Kristen yang kurang populer. Para penulis seperti Janette Oke, Lori Wick, Robin Jones Gunn, dan yang lain menulis tentang pengharapan dan semangat. Mereka menciptakan tokoh-tokoh yang percaya kepada Allah dalam setiap rintangan, atau tokoh yang belajar untuk melakukan hal itu di akhir cerita. Dongeng-dongeng romantis yang manis karya mereka tetap menempatkan seks di balik pintu tertutup dan dalam batas-batas pernikahan suci.

Mengapa? Hal ini merupakan esensi dari siapakah para penulis itu.

Sebuah ayat dalam Matius berkata, "Namun, apa yang keluar dari mulut berasal dari hati." Mengambil pernyataan ini sedikit lebih jauh, apa yang ada dalam hati kita tidak hanya tercermin dalam kata-kata yang kita ucapkan, tetapi juga dalam apa yang kita pikirkan, dan jika kita adalah seorang penulis, itu akan tercermin dalam apa yang kita tulis.

Saya menyukai roman yang manis: oleh sebab itu, genre yang saya pilih adalah fiksi inspirasional. Anggaplah saya kuno, tetapi saya benar-benar percaya bahwa roman akan lebih romantis, apabila beberapa hal dibiarkan sebagai imajinasi dan ketika praktik dari perasaan sebuah pasangan itu terjadi di belakang pintu yang tertutup. Seks seharusnya menjadi sesuatu yang berada di luar istilah "khusus" dan hanya bagi pasangan itu. Seks tidak dimaksudkan untuk ditampilkan secara umum.

Setiap orang yang membaca halaman-halaman sebuah novel inspirasional, sebenarnya sedang menyerap kata-kata yang ditulis dalam inspirasi yang diberikan oleh Pencipta Semesta. (Delia Latham)


Facebook Twitter WhatsAppTelegram

Banyak penulis fiksi Kristen gagal menyadari pelayanan mereka sendiri. Namun, di antara halaman-halaman buku mereka, para pembaca menemukan semangat dan pengharapan. Mereka menemukan sebuah alasan untuk tetap percaya bahwa doa mengubah segala sesuatu: sebuah cahaya redup di dunia yang dari hari ke hari semakin gelap. Tanpa pengajaran dan pimpinan yang jelas tentang ajaran denominasional, benih itu ditanam. Dengan sedikit pemeliharaan di pihak pembaca, benih-benih itu dapat berkembang dan menjadi keyakinan pada Allah yang diperbarui, yang menghasilkan tindakan dan reaksi yang disertai dengan doa, serta sebuah penyegaran; sikap positif terhadap kehidupan.

Ayat lain menyatakan bahwa firman Allah tidak akan kembali kepada-Nya dengan "sia-sia", yang berarti kosong atau tidak terpenuhi. Setiap orang yang membaca halaman-halaman sebuah novel inspirasional, sebenarnya sedang menyerap kata-kata yang ditulis dalam inspirasi yang diberikan oleh Pencipta Semesta. Yang tersembunyi di balik halaman-halaman itu adalah apa yang dibutuhkan oleh pembaca. Mungkin itu sebuah pengingat untuk berdoa bagi segala situasi dalam hidupnya. Atau, mungkin sebuah sentuhan rohani untuk menjadi lebih familier dengan firman Tuhan. Siapakah yang tahu apa yang akan dibawa pembaca dari kata-kata dalam sebuah novel inspirasional?

Apakah saya bersedia melakukan upaya penulisan buku dengan harapan bahwa di suatu tempat, beberapa wanita muda dapat menemukan tekad baru untuk secara seksual tetap murni sampai janji nikah ia ucapkan? Ya, saya bersedia. Apakah sepadan mengorbankan seluruh waktu menulis untuk mengarahkan seseorang kepada Kristus dan kalvari? Tanpa keraguan sedetik pun, dengan tegas, jawabannya adalah "Ya". (t\Berlian)

Audio Hati Seorang Penulis

Diterjemahkan dari:
Nama situs : FaithWriters.com
URL : http://faithwriters.com/
Judul asli artikel : The Heart of a Christian Writer
Penulis : Delia Latham
Tanggal akses : 20 Juni 2012

Komentar