Keteraturan matematis dan paradigmatis dalam bahasa adalah sesuatu yang mustahil dan karena itu, belajar bahasa harus bersiap menghadapi beragam kekecualian.
Para pengguna bahasa tak menyadari bahwa sejumlah kekecualian itu sebenarnya sebuah anomali, melawan logika kebahasaan. Pengguna bahasa tak mempertanyakan lagi hukum janggal dalam beberapa aspek kebahasaan itu. selengkapnya... about Kekecualian Linguistik
Malam minggu ini, saya menemukan tayangan waras dari Metro TV, yaitu Idenesia; Ide untuk Indonesia yang dipresenteri Yovie Widiyanto, seorang musisi berkualitas dari Indonesia yang ternyata punya kemampuan mengarahkan acara dengan bagus. Tidak menyangka saya. Tayangan yang baru saya sadari itu membahas tentang bahasa baku Indonesia dengan tema, kalau tidak salah "Bahasa Indonesia Bisa Juga Gaul". selengkapnya... about Pentingnya Berbahasa Indonesia Baku
Dalam dunia tulis-menulis, kita tidak asing lagi dengan istilah kamus. Selain itu, ada pula tesaurus. Kamus dan tesaurus merupakan rujukan yang biasa digunakan untuk mencari makna kata. Apa perbedaan keduanya? selengkapnya... about Kamus dan Tesaurus
Penggunaan bahasa pasar atau bahasa tidak baku di media, dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas bahasa Indonesia di masyarakat. Demikian salah satu pendapat yang terlontar dalam diskusi di Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), Jumat (23/10), menyoal penggunaan bahasa pasar dalam media.
Karena wilayah pemakaiannya yang amat luas dan penuturnya yang beragam, bahasa Indonesia pun memunyai banyak ragam. Berbagai ragam bahasa itu tetap disebut sebagai bahasa Indonesia karena semuanya memiliki beberapa kesamaan ciri. Ciri dan kaidah tata bunyi, pembentukan kata, dan tata makna pada umumnya sama. selengkapnya... about Beberapa Ciri Bahasa Indonesia Baku
"Wahai pemuda Indonesia, jika Tuanku Abdul Rahman bertanya kepadamu, 'Berapa jumlah pemuda Indonesia?' jawablah: 'Satu!'" Demikian gelegar pidato Bung Karno saat terjadi konfrontasi dengan Malaysia. Jawaban "Satu!" yang diberikan Bung Karno tentu bukan karena beliau malas menghitung berapa persisnya jumlah pemuda Indonesia saat itu. selengkapnya... about Kesatuan
Kalau Anda mencari arti frasa "auktor intelektualis" di Kamus Besar Bahasa Indonesia, setidaknya yang versi daring, Anda tak akan menemukannya. Yang akan Anda temukan hanya aktor intelektual. Menurut KBBI, aktor intelektual adalah otak berbagai tindakan yang menyimpang (seperti kerusuhan, pembakaran, pembunuhan). selengkapnya... about Auktor Intelektualis
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti `tetapi`
atau `melainkan`.
Misalnya:
Tayangan Sinetron (sinema elektronik) di sejumlah televisi swasta, diperkirakan memiliki andil dalam merusak Bahasa Indonesia. Hal itu terjadi karena di dalam dialognya, banyak menggunakan istilah-istilah asing serta bahasa pasaran (bahasa gaul). selengkapnya... about Sinetron Punya Andil Rusak Bahasa