Menulis Sebagai Panggilan Hati
Dengan menulis, kita sudah mengukir sebuah sejarah yang akan diingat oleh generasi kita. Dengan menulis, kita sudah memberikan penghargaan pada setiap peristiwa yang terjadi dan tidak terlewat tanpa makna. Seorang penulis tidak hanya menulis karena sebuah profesi ataupun sepiring nasi, namun seorang penulis akan terus menulis karena itu panggilan hati, dan sudah menjadi nadi yang terpatri dalam perjalanan hidupnya.
Berbicara tentang kepenulisan, dalam edisi kali ini, e-Penulis akan menyajikan sebuah artikel menarik tentang bagaimana menulis dengan berpadanan pada firman Tuhan. Banyak hikmat yang kita dapat dari Alkitab tentang dunia kepenulisan. Kita bukan hanya sekadar menulis, namun ada hikmat Firman Tuhan yang memberkati setiap pembacanya. Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Penulis,
Jonathan Sigit
Tritunggal dalam Kewartawanan (Kepenulisan)
Iman Kristen mengenal Tritunggal yaitu Allah Bapa, Allah Putra (Yesus Kristus), dan Allah Roh Kudus. Di dalam praktik kewartawanan, jurnalis Kristen pun paling tidak harus melakukan tiga hal penting, yaitu baca, tulis, dan tulis ulang atau revisi.
A. Baca
T.S. Eliot
Thomas Stearns Eliot, lahir pada tanggal 26 September 1888, di St. Louis. Eliot tumbuh dalam keluarga bangsawan yang aktif terlibat dalam kegiatan keagamaan, komunitas, dan pendidikan. Masa kecilnya memberikan kesan mendalam bagi Eliot, sehingga kenangan-kenangan ini tercermin dalam karya-karyanya, terutama dalam "Four Quartets".
Penulismuda.Com
Menulis adalah hak semua orang -- kaum tua, anak muda, bahkan anak-anak. Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa untuk menjadi penulis berbobot, kita harus melewati "fase-fase pertumbuhan". Seorang penulis profesional nan mahir pun, tidak dengan sendirinya mencapai sukses. Mereka pasti pernah mengalami berbagai kegagalan dan jatuh bangun dalam menyusun, serta mengembangkan tulisan yang berkualitas.